Matahati Berfikir Untuk Diam

Masalah datang tidak dengan seksama.
Hanya mampu merasakan. Berfikir cara untuk menguranginya.
Ketika suasana lain dapat efektif membantu, kala itu juga datang masalah lain yang seharusnya tidak perlu berlarut- larut.
Keinginan adalah menjadi pribadi yang sabar dan berharap semua itu semu.
Tapi semua datang berjejal dan serasa menghantam. Oke, keinginan gagal.

Entah bagaimana saya harus menceritakannya.
Entah mengapa semua terasa tiba-tiba menjemukan.
Ini bukan permasalahan "siapa" tetapi permasalahan yang datang terasa deja vu. Berulang-ulang.
Ketenangan yang tercapai hanya dapat dinikmati sesaat.


Terlihat mudah karena sebuah senyuman dapat menutup jutaan pertanyaan mengenai kenapa dan mengapa.
Yah meski kepala ini berputar mencerna..
Lama-lama seakan terasa semakin bodoh dan payah.
Konsentrasi berkurang.. tidak lagi sinkron antara pikiran dengan apa yang ingin tersampaikan.
Sepintas membahayakan. Tidak berujung kematian memang .. tapi tetap saja mematikan.

Berbicarapun tidak karuan yang harus diceritakan. Daripada salah kaprah, alternatif terbaik adalah diam.
Meski kadang ingin berontak .. tapi cukuplah menahan apa yang terserap.
Mungkin sudah terlalu terbiasa dari kecil, jadi cukup mati rasa atau boleh disebut kebal.

Ini mengerucut kepada kebuntuan.
Pilihannya hanya melompati. Pantang berbalik kebelakang dan berputar arah.


Mudah tapi membuat terasa jengah..
Apatispun tidak menjamin bahwa itu akan selesai.
Malah perasaan ini serasa curiga bahwa itu akan makin parah.


Entahlah apa yang ku tulis ini..
Yang jelas bukan lelucon.
thumbnail
Judul: Matahati Berfikir Untuk Diam
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Cerita :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy - Disclaimer
Template Seo Elite oleh Bamz